Penemu Dinamit - Alfred Nobel |
Pada saat keluarga Alfred pindah ke Rusia, Alfred tidak bersekolah di sekolah umum melainkan belajar dirumah dengan mendatangkan guru pribadi. Di usia 16 tahun, ia telah menguasai ilmu kimia dan pandai menggunakan beberapa bahasa seperti Inggris, Jerman, Perancis dan Swedia. Di Rusia, ayah Alferd mendirikan pabrik torpedo dan ranjau, saat terjadi perang Krim pada tahun 1853 sampai 1856 pabrik ayahnya banyak memproduksi torpedo dan ranjau. Tetapi saat perang usai dan Rusia tidak membutuhkan torpedo dan ranjau, maka pabrik tersbeut bangkrut.
Setelah kebangkrutan tersebut, Alfred kembali ke Swedia dan mendirikan pabrik nitro gliserin dan bahan peledak cair. Namun pada tahun 1864, pabrik tersebut meledak dan menewaskan lima karyawannya termasuk sang adik. Karena kejadian tersebut maka pemerintah Swedia melarang Alfred membangun pabriknya kembali. Setelah itu ia melakukan penelitian untuk menaklukkan nitro gliserin.
Ia melihat nitro gliserin cair tersebut menetes ke tanah yang mengandung kapur, perpaduan tersebut membuat terciptanya dinamit yang sedikit aman. Alfred pun mulai memproduksinya sehingga ia menjadi kaya raya kembali. Penemuan tersebut di beri nama powdery mixture dynamite, setelah disempurnakan ia mematenkan penemuan tersebut pada tahun 1867. Bahan berdaya ledak tinggi tersebut lebih di kenal sebagai dinamit.
Dinamit buatan Alfred banyak digunakan di pertambangan dan militer, mereka menyukai dinamit buatan Alfred karena lebih aman, ledakannya dahsyat dan dapat di kontrol. Alfred membangun banyak pabrik dinamit di berbagai negara. Selain dinamit, pabriknya juga mulai memproduksi peledak yang lebih dahsyat dan ia semakin bertambah kaya dan terkenal. Di usia 40 tahun, ia telah menjadi orang terkaya se Eropa, namun ia lebih memilih untuk hidup menyendiri, tidak menikah.
Karir Alfred mulai hilang sejak menciptakan balliste, sebuah bahan peledak superior tanpa mengeluarkan asap yang dibuat untuk pertambangan. Penemuan tersebut bersamaan dengan ketidakstabilan hubungan militer Negara-negara Eropa, sehingga ia di usir dari Perancis dan citranya mulai hancur. Alfred memilih tinggal di sebuah villa yang ada di San Remo, di sana ia membuat sebuah laboratorium dan banyak melakukan penelitian hingga akhir hayatnya.
Alfred meninggal pada 10 Desember 1896, pada usia 63 tahun. Ia meninggalkan surat warisan yang telah ia ubah setahun sebelum meninggal. Dalam surat warisan tersebut, ia menegaskan bila seluruh harta yang dimilikinya harus di gunakan untuk mendirikan yayasan dan diinvestasikan dalam bentuk saham. Laba yang diperoleh digunakan untuk dibagikan dalam bentuk penghargaan untuk orang yang berjasa besar bagi kemanusiaan. Surat wasiat tersebut membuat banyak orang menjadi terkejut. Alfred mendirikan Yayasan Hadiah Nobel pada tahun 1895. Penghargaan Nobel pertama dilakukan pada tahun 1901. Demikian penjelasan tentang sejarah penemu dinamit yaitu Alfred Nobel. Di era sekarang ini dinamit temuan Alfred Nobel lebh banyak digunakan sebagai bahan peledak di pertambangan dan ada juga yang menggunakannya untuk tujuan militer. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi kita dan menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar